Halaman

Minggu, 26 Mei 2013

Pengabdian Suami

Suami yang mencuci baju sendiri bukan karena ingin menyenangkan isterinya, bukan karena takut tangan isteri menjadi kasar.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami tidak bersuara keras pada isteri bukan karena takut dengan isterinya akan marah dan pergi dari rumah.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami sabar dan diam ketika isteri menuntut hal-hal diluar batas kemampuannya bukan karena takut ditinggalkan sang isteri.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami tersenyum melihat isterinya cemburu kepada perempuan lain bukan karena takut kepada isterinya.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami memakan masakan isterinya yang berasa enak ataupun tidak bukan karena mencoba romantis di depan isteri.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami mengumpulkan rezeki untuk diberikan kepada isteri bukan karena ia bodoh dalam mengatur keuangan.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Suami merawat anak-anak kecil ketika mereka sakit bukan karena mereka cocok menjadi dokter pribadi.
Tapi karena Rasulullah SAW pernah mencontohkannya.

Berhentilah melakukan sesuatu karena merasa isteri kita adalah nafas kita, jantung hati kita, kehidupan kita. Berhentilah melakukan sesuatu hal yang coba dikaitkan dengan sesuatu yang romantis. Karena lelaki yang romantis bukan lelaki yang selalu menurut semua kemauan isterinya.

Lakukanlah karena Rasulullah mencontohkannya. Memberi tuntunan kepada kita. Maka hal itu bernilai ibadah.

Akan tetapi jika tujuannya karena isteri anda, bisa saja yang ada dapatkan cuma ridha dari isteri. Bukan Ridha dari Allah. Maka berhatilah-hatilah karena ibadah itu yang dinilai NIATNYA.

0 komentar:

Posting Komentar